Selasa, 29 November 2011

TandaTanda Orang Kemasukan Setan Jin dan Makhluk Halus Sebagainya


Tanda Tanda Orang Lagi Kesurupan

     Akhir akhir ini banyak saya temukan kasus kasus kesurupan dan kerasukan setan yang terjadi di SMP asal saya, katanya sih guys kerasukan besar besaran ini terjadi karena adanya penebangan pohon yang sudah cukup tua, dan juga katanya setan yang ada di pohon tersebut marah karena rumahnya yang dirusak. Jadi kejadian seperti itu  perlu kita waspadi ,nah seseorang yang kemasukan setan tersebut pikirannya dalam keadaan kosong , kondisi tubuhnya sedang lelah serta iman yang kurang kuat.
Keadaan ini akan dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh kekuatan gaib yang biasanya tidak dapat terkendali oleh orang yang kesurupan itu. Pada umumnya orang yang kemasukan setan memiliki prilaku aneh dengan ciri-ciri seperti dibawah ini:

- Tatapan mata tajam, kosong lurus kedepan.
- Suaranya berubah menjadi datar tanpa intonasi.
- Mampu menjawab pertanyaan yang berbau paranormal.
- Kekuatan fisiknya melebihi kekuatan yang sebenarnya.
- Dan pada tingkatan tertentu, orang yang kemasukan setan mampu berbuat sesuatu yang tak lazim seperti terbang, melempar orang yang ada disekitarnya dengan sekali gerakan tangan dan lain sebagainya.
- Biasanya mereka mengeluarkan buih (busa) dari mulutnya dengan mata mendelik hingga terlihat putihnya saja

Jumat, 18 November 2011

Naskah Drama ( Legenda Putri Dae Minga )


SINOPSIS
DAE MINGA
Menurut sejarah dae minga adalauh putrid raja yag sangar yang cantik jelita. Tutur katanya lembut  , budi pekertinya halus. Sehingga menjadi bahan pembicaraan Raja dan Putra Mahkota Kerajaan tetangga.
Kecantikan sang Putri dijuluki “Waja Oha Ra Ngaha NInu Oi Nono” telah menjadi para Raja dan Pangeran itu ingin mempersuntingnya, sehingga lamaranpun dari hari kehari datang ke kekerajaan sangagar. Datangnya lamaran ini membuat Raja Sanggar dan Putrinya gelisah.
Mereka sulit menentukan pilihan, sebab salah memilih berarti masalah bagi masrakat dan negri Sanggar, oleh karena itu, setelah diadakan perenungan , Musyaawarah pun dilaksanakan . musyawarah menghasilkan satunkeputusn yang sangat besar ,yaitu dae Minga harus dibuang ke danau  bekas letusan gunung Tambora. Danau tersebut sampai sekarang oleh Masyrakat di Kecamatan Sanggara Kabupaten Bima menamakan “MOTI LA HALO”
















JUDUL CERITA
PUTRi DAE MINGA
ILUSTRASI
Di serambi istana . kicauan burung sesekali terdengar , suasana tampak cerah. Diantara suasana itu masuk dari kiri , Dae Minga bersama dayang. Sampai di tengah pentas. Dayang I mempersilakan Dae Minga duduk, sedangkan dayang II mengatur tempat duduknya.
1.      Dayang I : Silahkan duduk tuanku !
2.      Putri : Alangkah cerahnya pagi ini . suasananya sejuk, nyaman dan indah.
3.      Dayang I: Ini merupakan anugrah  Than yang patut kita syukuri Tuan Putri

4.      Dayang III: benar tuan putri ! diluar sana terhampar gunung Tambora,menghijau bagaikan permadani. Sedangkan di sebelah utaranya,terbentang lautan yang sangat luasnya
5.      Putri: Tetapi keindahan itu , tak mampu menentramkan hati saat ini dayang dayangku. Aku selalu gelisah (wajah sedih)
6.      Dayang II :Apa gerangn yang menimpa Tuan Putri
7.      Dayang  IV :Ia tuan putrid apa sebabnya
8.      Putri : ( Beranjak berdiri ) dayang – dayangku. Tidakkah kalioan merasa,bahwa sudah beberapa hari ini kita tidak di perkenankan oleh baginda untuk keluar istana.
9.      Dayang I : Benar Tuan Putri
10.  Putri : Baginda melarang kita , karena dari hari kehari , lamaran dari Raja dan Pangeran Kearajaan tetangga selalu berdatangan di kerajaan ini . mereka ingin mempersuntingku,sementara bila aku memilih salah satu di antara mereka,maka kerajaan-kerajaan lain akan tersinggung dan aku tkaingin hal itu akan menyebabkan paertumpahan darah di negri ini.
11.  Dayang I :Kamipun sangat menghawatirkannya TTuan Putri.
12.  Dayang II : SSudahkah Tuan purtri meuusyawarahkan halite kepada tuan permaysuri dan baginda.
13.  Putri :belum dayangku masalah inilah yang srdang aku pikirkan kebaikan dan keburukanya.namaun,lama-lamaaku berada di istana inidengan kegelisahanku,membuat aku merasa jenuh.aku ingin menemukan nuansa baru,yang mampu menenengkan hati ini.karena itu,dayangku! Bagaimana kalau kalian mengantarkan aku,untuk melihat keadaan diluar istana,agar rasa jenuh dan gelisah ini sedikit terobati.
14.  Dayang I: (kaget) ampun hamba tuanku!bukannya kami hendak melarang tuan putri.tetapi tuanku maha raja melarang tuan putri keluar pagar istana
15.  Dayang II: ya tuanku ! kami takut,tuanku maharaja murka karenanya
16.  Putri : aku mengaerti dayangku! Tetapi kali ini kita keluar sebentar saja.kita pasti kembali secepatnya.
17.  Dayang II : jika demikian tuanku,hendaklah tuanku minta  di kawal oleh pasukan istana .
18.  Putri :  tidak perlu dayangku! Ayolah mari ikut aku.(mereka beranjak keluar.  dayang I,dayang II,dayang III,dan IV menunjukkan kehawatiran)

ADEGAN II
Suasana alam di tempat Pemmandian luar istana , udaara segar terdengar burung berkicau(music biola).

(putri dan para dayang memasuki pentas dari kiri)
19.  Putri :Sungguh indah alam disini dayangku,udaranyasejuk.keindahan iyang penuh dengan kedamain,keindahan yang mendekatkan kita dengan penguasa alam Dan keindahan inilah ynag telah menggetarkan jiwa ini.sunngguh ciptaan yang mengagumkan . oh ya dayangku !
20.   Dayang I : memang benar tuan putri panorama alam pagi ini sungguh indah.
21.   Putri :kepada tuhanlah aku menyerahkan kegelisahanku ini,agar aku mendapatkan petunjuk,hingga masalah ini dapat diselesaikan dengan kedamaian.
22.   Dayang II : sukurlah tuan putri dapat memikirkan segala kemungkinannya.
23.  Putri : sekarang ,kita pulang dayangku,sebelum para prajurit istana ketika
ADEGAN III
Ketika tuan putri dan dayang dayang,di cegat oleh putra mahkota kerajaan peka (music genda mbojo).

(ketika putri  dan dayang dayang hendak keluar,tiba tiba muncul putra mahkota kerajaan peakat yang menegurnya)

24.  putra pekat : berhentilah sebentar,wahai tuan putri yang cantik jelita.(sambil mendekati tuan putri)
.
(putri dan  dayang dayang berhenti dan membalikkan badannya kearah para pangeran.dayang dayang agak takut . mereka melindungi tuan putri)

25.   putri :siapakah  gerangan tuanku ? dan adakah yang dapat kami bantu ?
26.   putra pekat : wahai dae minga .pantas kau di juluki “Waja Oha Ngaha ninu Oi Nono.kau berbudi pekerti lembut, kta katamu santun,parasmu cantik dan jelita.beberapa hari lagi  putra mahkota kerajaan pekat,akan mempersuntingmu.Ha … ha …. Ha….
27.   putri : ampuni hamba tuanku ! hamba harus pulang ke istana
28.  putra pekat : tunggu wahai tuan putri ! kau tidak usah takut. Aku sudah melamarmu pada raja sanggar. Itu berarti, kau sekarang adalah miliku. Kau akan ku boyong ke istanaku untuk ku jadikan pendamping hidup. Ha ….. ha ….ha
(putra kerajaan agak masuk)
29.   putra aga : hai jangan dulu berbangga hati,wahai putra mhkota kerajaan pekat akulah yang lebih berhak mempersunting dae minga dari padamu.

(suasana semakin tegang,putri dan dayang dayang semakin takut)

30.  putra pekat :(kaget menghadap kearah putra aga dengan geram.) siapa kau, beraninya mencampuri urusanku. Dae minga adalah milikku. Aku sudah melamarnya pada raja sanggar.
31.   dayang I : sudahlah wahai para pangeran . janganlah tuan tuan bertengkar karna masalah ini.
32.   dayang II : biarlah tuan putri saja yang akan menentukan pilihannya tuan pangeran.
33.   putra pekat : aaaaaah ….,aku tidak akan membiarkan dae minga menjadi milik orng lain sekarang kalian minggirlah. Aku akan membunuh pangeran yang kesiangan ini.
34.   putra aga : kau tidak pantas mempersunting dae minga wahai putra mahkota kerajaan pekat. Karena itu kau angkat kaki dari tempat ini.(suasana semakain tegang)
35.  putra pekat : lancangabenar ! kalau kamu “ DOU RANGGA” mari kita “ncao”
36.   putra aga : “mai” aku terima tantanganmu. Mari kita selesaikan masalah ini secara jantan.(music gantau)
(putra pekat dan putra aga bertarung. Sedangkan putri keliatan takut dayang dayang agak gemetar .)(sesaat kemudian , putri dan dayang dayang keluar.)
Pertarungan kembali berlanjut hingga putra pekat kalah tetapi dia masih mengancam putra aga .
37.   putra pekat : hai putra mahkota raja aga ! hari ini aku belum kalah . tapi ingat siapapun berani mempersunting dae minga maka akan berperang dengan kerajaanku.(keluar)
38.   putra aga : (aga mengejar tetapi kembali melihat kearah dae minga berdiri, dia mencari cari kemudian berucap ) dae minga dimana kau (keluar)
 Di istana tengah duduk sang raja dan permaisuri,dengan didampingi dayang dayang.

39.   raja : Dinda !
40.  permaisuri : ada apa kanda?
41.  Raja : Adakah kau mendengar , apa yang dibicrakan  oleh Rakyat dan Putra Mahkota Kerajaan Tetangga tentang putri kita ?
42.  Permaisuri: Tentang apa kanda ? Adakah anak kita berbuat salah ?
43.  Raja: bukan itu dinda, anak kita tidak berbuat salah . Mereka hanya menyebut kecantikan Putri kita , dengan sebutan “Waja oha ngaha ninu oi nono”
44.  Pernmaisuri: Dinda sungguh bahagia Kanda ! Dia merupakan anugrah Tuhan yang tiada tara bagi kita. Dia bagaikan bulan kelima belas, mempesona , menyinari alam maya pada ini.
45.  Raja : itulah Dinda ! yang selama ini aku khawatirkan. Aku sebenarnya ingin memilihkan jodoh yang terbaik untuk anak kita, namun beberapa hari ini aku selalu diresahkan oleh mimpi burukku, bahwa akan ada badai yang akan menghapus negeri ini.
46.  Permaisuri : Dinda juga pernah bermimpi hal yang sama Kanda. Dinda menjadi takut jika mengingat mimpi itu (mendekat ke Raja)

(Hulubalang tiba-tiba masuk dari kiri)
47.  Hulubalang : Ampuni hamba Tuanku Maharaja. Hamba telah lancang memasuki ruangan baginda .
48.  Raja : ( agak kaget, mendekat pada hulubalang, sedangkan permaisuri ada di samping Raja ). Ada apa Hulubalang ! apa gerangan berita yang hendak kau sampaikan.
49.  Hulubalang  : Ampun tuankun ! Hamba benar-benar kaget, ketika melihat Tan Putri  memasuki lare-lare Istana. Ini berarti Tuan Putri telah pergi ke luar Istana. Hamba siap menerima hukuman atas kelalaian Hamba.
50.  Raja : Dae Minga keluar istana ? dimana dia sekarang ( gelisah )
51.  Hulubalang  : Begitulah adanya baginda !
52.  Permaisuri :  Bagaimana dengan Putriku Hulubalang?
53.  Hulubalang  : Tuan Putri dalam keadaan baik-baik saja, Tuanku !
54.  Raja  :  Hulubalang ! Hadapkan ke hadapankau, Dae Minga bersama dayangnya
55.  Hulubalang  :  Baik Tuanku, titah tuanku hamba laksanakan. (Hulubalang keluar dan masuk kembali dengan putri Dae Minga). Tuan Putri telah tiba Baginda.

Adegan IV
   Putri dan Dayang-dayang  berada di istana
56.  Raja : Putriku kenapa engkau keluar istana ? Bukankah sebelumnya Muma telah melarang ?
57.  Putri : Ampun beribu ampun Muma dan Dade yang saya muliakan, tadi Ananda bersama dayang-dayang bersenang senang di telaga tempat pemandian, sewaktu kami kembali muncul 2 orang Pangeran yag ingn merebut Ananda ( dengan hati takut bercampur haru )
58.  Raja  :  ( Kaget ) Petaka ? Apa yang terjadi ?
59.  Putri :   Disaat Ananda mencari ketenangan, tiba-tiba muncul Putra Mahkota Raja Pekat yang mesngganggu ketenangan itu. Anandapun ingin pulang. Tetapi Ptra Raja Pekat menahan ananda. Beberapa saat kemudian , Putra Raja Aga datang. Mereka akhirnya bertarung, karena masing masing ingin memperebutkan Ananda. Ananda khawatir Ayahanda, sebab Putra Rja Pekat  yang kalah mengancam akan berperang, kepada siapa yang mempersunting Ananda.
60.  Raja : mimpiku kini menjadi kenyataan , karena itu wahai Putriku. Kau jangan lagi keluar istana tanpa seijinku. Sekarang aku harus memikrkan jalan keluar dari permasalahan ini.
61.  Putri : Baik Muma ! Ananda pun akan memikirkan pemecahan masalah ini dan ananda rela menerima apapun keputusan Muma.
62.  Raja  :  Sekarang, Ananda boleh pergi, tenangkan pikiranmu. Mudah-mudahan Tuhan Yang Kuasa memberikan jalan yang terbaik bagi kita ( kemudian Putri keluar )
63.  Raja  :  Hulubalang. Masalah ini telah menjadi besar dan hal ini harus kita musyawarahkan. Oleh karena itu, kau beritahukan kepada para pembesar Istana, bahwa besok kita akan bermusyawarah di ruang utama Istana.
64.  Hulubalang  :  Tita baginda, hamba lasanakan.
65.  Raja  : Ayao Dinda, kita harus istirahat.
( mereka keluar )
Adegan V
( Di dalam kamarnya Putri terlihat sedang duduk termenung. Kadang –kadang ia mengadahkan mukanya kelangit. Kadang-kadang pula mengerutkan dahinya. Saat itu, Putri agak kelihatan berfikir .)
( dari kiri masuk permaisuri mendekati putri. Putri tersentak dari lamunannya, saat permaisuri memegang pundaknya). ( musik sarone, sayup sayup mengiringi adegan tadi).

66.  Permaisuri  :  Beberapa hari ini, kau kelihatan selalu menyendiri Putriku.keceriaanmu berganti kegelisahan , padahal Dade selalu mengharafkan engkau gembira, tenang bahagia bersama dayang-dayangmu.
67.  Putri  :  Maafkan Ananda Dade. Bila tingkah ananda, telah meresahkan hati Dade. Ananda gelisah, karena beberapa hari ini Muma selalu didatangi utusan Raja-raja tetangga yang hendak melamar Ananda. Bahkan ada beberapa Pangeran yang saling mengancam. Bila mereka tidak mendapatkan Ananda, maka perangpun akan terjadi.
68.  Permaisuri  :  Dade juga sudah mendengar hal itu Ananda, bahkan Mmamu, sedang memikirkan pangeran mana yang akan dipilih, dan bagaimana jalan keluarnya bila terjadi permasalahan nanti.
69.  Putri  :  Maafkan Ananda Dade. Ananda juga sudah memikirkan hal itu berhaari-hari. Permasalahan ini telah meresahkan hati Muma, Dade dan ketetraman negri ini. Oleh karena itu Bunda, Ananda telah memikirkan kebaikan dan keburukannya. Setelah Ananda berdoa kepada Tuhan, Ananda mendapat petunjuk bahwa Anandalah yang harus di korbankan.
70.  Permaisuri  :  Tidak, tidak anakku. Kau tidak harus melakukn hal itu. Biarkan Muma yang memecahkan persoalan ini.
71.  Putri  : Tidak Dade, permasalahan ini tidak dapat di pecahkan tanpa pengorbanan. Karena itu, jalan satu – satunya Ananda harus dikorbankan.
72.  Permaisuri  :  Anakku, engkaulah satu-satunya harapan dalam hati Dade. Engkau adalah pengobat mata, penyejuk hati, lemah rasanya sendi dan raga ini, jika engkau harus hilang dalam kabut dan telaga keputusanmu.
73.  Putri  :  Ananda rela melakukannya Dade. Biarlah Ananda saja yang menjadi korban. Jangan sampai dirasakan oleh rakyat dan negri, karena itu Dade sampaikan kepada Muma tentang keinginan Ananda.
74.  Permaisuri  :  Anakku, wala denan berat hati Dade menjawabnya, pesanmu pasti Dade sampaikan, sekarang kau tidurlah anakku, Ibu juga mau pergi. ( Mereka keluar )


Adegan VI

Di ruang sidang utama Istana. Telah duduk Raja, Permaisuri dan Putri Dae Minga. Begituuga dengan Ruma Bicara, Pemangku, dayang-dayang, dan Hulubalang. Semuanya telah hadir untuk bermusyawarah.

75.  Raja  :  Wahai para pejabat Istana. Hari ini aku menghadapkan kalian, karena ada persoalan penting yag harus kita bicarakan. Kalian sudah mengetahuinya, bahwa dari hari kehari, lamaran yang datang dari kerajaan tetangga yang ingin mempersunting Putriku semakin banyak. Aku sulit menentukan pilihannya. Sebab salah memilih berarti bencana bagi negeri kita dan negeri lainnya. Karena itu, sesuai dengan keinginan Dae Minga dan titahku. Setelah dipikirkan kebakan dan keburukannya. Maka aku memutuskan bahwa putriku harus dibuang ke “Moti La Halo”
76.  Permaisuri  : Ampun Kanda ! tidakkah keputusan ini dapat diubah dengan keputusan yang lain ?
77.  Raja  : Titahku harus ditegakkan.
78.  Ruma bicara  :  Ampun beribu ampun baginda. Janganlah Tuan Putri dikorbankan. Biarlah Putri hambamu ini yang akan menggantikannya Baginda.
79.  Raja  :  Masalah ini sudah aku pikirkan. Inilah satu – satunya jalan yang harus kita tempuh, karena semua permasalahan bersumber pada Putriku.
80.  Pemangku  :  Ampun Baginda. Kami dan rakyat Sanggar sangat menyayangi Putri Dae Minga. Kami rela mengorbankan diri untuk melindunginya bila terjadi peperangan.
81.  Raja  :  Itulah yang tidak aku inginkan. Akupun sebenarnya berberat hati untuk melaksanakannya tetapi aku tidak boleh mementingkan diri sendiri, kepentingan rakyat dan negeri inilah yang harus kuutamakan. Bagaimana denganmu Putriku ?
82.  Putri  :  Ananda rela melakukanna Muma !
83.  Permaisuri  :  Putriku ( memeluk putrinya) sudahkah kau hal  ini kau pikirkan sebaik mungkin ? sungguh hati Dade tak kuasa mendengarnya engkaulah permata hatiku.
84.  Putri  :  Tabahkan hati Dade. Janganlah terlalu memikirkannya.
85.  Raja  :  Dinda dan Putriku dan kalian pejabat Istana. Keputusan ini harus kita laksanakan secepatnya. Besok Dae Minga harus dibuang dan malam ini, adalah malam perpisahan bagi Putriku. Dayang – dayang ! dendangkan syair “ Inde Ndua ” sebagai kenangan terakhir bagi Putriku.

Nyanyian Inde Ndua didendangkan. Suara tangis Permaisuri terdengar. Begitu pula dengan dayang dayang semuanya bersedih sebab besok mereka akan ditinggalkan oleh Dae Minga yang mereka sayangi, seluruh negeri berduka. Rakyat Sanggar yang mendengar keputusan Raja, amat bersedih hati. Mereka ingin melihat Putri Dae Minga yang terakhir kali. Karena itu, mereka datang ke Istana, dan ingin mengantar kepergian Putrinya.

86.  Raja  :  Putriku sekarang saatnya kita berpisah. Karena itu, mari kita berangkat. Dinda, marilah kita antar Putri kita ketempatnya yang terakhir.

Adegan VII

Hulubalang mengapit Raja, Permaisuri dan Dae Minga. Sedangkan Ruma Bicara, Pemangku dan Dayang – dayang mengikutinya dari belakang mereka berjalan ketengah pentas. Setelah itu, Dae Minga bersujud dikaki Raja dan Permaisuri.
87.  Raja  :  Tegarkan hatimu Anakku.
88.  Permaisuri  :  Anakku ( memeluk putrinya )
89.  Putri  :  Ananda harus pergi Muma. Dade , tabahkan hati Dade, relakan kepergian Ananda ( mereka menangis ). Dae Minga beranjak dari Raja dan Permaisuri. Dia melihat atu persatu pengiringnya. Kemudian ia berdiri diatas batu bersusun tujuh dan berseru.
90.  Putri  :  E... Sara’ana dou Kore.. Hampa ba nahu mpa mandake diru’u ai walina di nggomi doho. Gaga rantika wa’a sara’a ba nahu ambimpa di wi’i wea ba nahu ngomi doho.                                                                                                  
Hulubalang membawa Putri keluar. Suara isak tangis masih terdengar, Raja pun maju di antara rakyatnya.

91.  Raja  :  wahai rakyatku ! tabahkan hati kalian. Semua ini saya lakukan demi kedamaian di tas negeri ini. Marilah kita pulang, kita jangan terlena dengan kesediahn ini. Dinda, marilah kita pergi.
( mereka keluar )









&&&&&&&&&&&&  TAMAT     &&&&&&&&&&&&



SELAMAT DATANG ANAK INDONESIA

Kalian bisa membaca artikel yang bermanfaat disini
 

aku adalah anak indonesia Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo